Diberitakan Times of India, Kamis 12 Agustus 2010, tim ilmuwan memberi nama kuman itu NDM-1 (New Delhi metallo-beta-lactamase). Tim peneliti dari Inggris dan India itu mengungkapkan bahwa NDM-1 sudah terdeteksi di Inggris dan bisa menyebar ke banyak negara. Kuman super itu kemungkinan besar dibawa oleh para mantan pasien bedah plastik kosmetik yang pernah dirawat di rumah sakit di India.
"India selama ini juga melayani bedah kosmetik bagi orang-orang Eropa dan Amerika. Kemungkinan bakteri itu akan menyebar ke penjuru dunia," demikian peringatan tim ilmuwan dalam suatu artikel yang dimuat di suatu terbitan ilmiah The Lancet Infectious Diseases Journal, Rabu, 11 Agustus 2010.
Studi itu dilakukan oleh Akademisi Universitas Madras (India), Karthikeyan Kumarasamy, dan rekannya dari Universitas Cardiff (Inggris), Timothy Walsh. Menurut mereka, kuman NDM-1 merupakan gen yang dibawa oleh bakteri yang menyebabkan gangguan lambung dan masuk ke aliran darah dan selanjutnya menimbulkan gangguan fungsi organ tubuh. Bila terus dibiarkan, kuman itu menyebabkan kematian bagi penderita.
Gen NDM-1 pertama kali diidentifikasi oleh Walsh tahun lalu. Dia menemukan kuman itu pada tubuh seorang pasien asal Swedia yang pernah dirawat di suatu rumah sakit di India pada 2008. Sejak saat itu, ada sejumlah kasus serupa di Inggris dan, pada 2009, pihak berwenang mengeluarkan peringatan atas infeksi bakteri yang tahan atas obat-obatan antibiotik.
Diteliti lebih lanjut, bakteri NDM-1 itu tahan atas carbapenem, yaitu kelompok antibiotik yang sering menjadi andalan terakhir para dokter untuk memberikan perawatan darurat atas pasien yang mengidap kuman yang tahan dengan obat-obatan.
Walsh dan Kumarasamy curiga bahwa kuman itu berasal dari beberapa rumah sakit di India, seperti di Kota Chennai dan Haryana. Namun, kecurigaan itu dibantah oleh pihak medis berwenang di India. "Infeksi demikian bisa terjadi dimana saja di penjuru dunia. Tidak adil bila disebut kuman itu berasal dari India," kata VM Katoch, Ketua Dewan Penelitian Medis India.
Menurut dia, gembar-gembor akan penularan NDM-1 itu merupakan upaya untuk menjatuhkan citra rumah sakit-rumah sakit di India, yang dalam beberapa tahun terakhir menjadi tempat yang atraktif bagi para pasien bedah plastik dari mancanegara.
"India selama ini juga melayani bedah kosmetik bagi orang-orang Eropa dan Amerika. Kemungkinan bakteri itu akan menyebar ke penjuru dunia," demikian peringatan tim ilmuwan dalam suatu artikel yang dimuat di suatu terbitan ilmiah The Lancet Infectious Diseases Journal, Rabu, 11 Agustus 2010.
Studi itu dilakukan oleh Akademisi Universitas Madras (India), Karthikeyan Kumarasamy, dan rekannya dari Universitas Cardiff (Inggris), Timothy Walsh. Menurut mereka, kuman NDM-1 merupakan gen yang dibawa oleh bakteri yang menyebabkan gangguan lambung dan masuk ke aliran darah dan selanjutnya menimbulkan gangguan fungsi organ tubuh. Bila terus dibiarkan, kuman itu menyebabkan kematian bagi penderita.
Gen NDM-1 pertama kali diidentifikasi oleh Walsh tahun lalu. Dia menemukan kuman itu pada tubuh seorang pasien asal Swedia yang pernah dirawat di suatu rumah sakit di India pada 2008. Sejak saat itu, ada sejumlah kasus serupa di Inggris dan, pada 2009, pihak berwenang mengeluarkan peringatan atas infeksi bakteri yang tahan atas obat-obatan antibiotik.
Diteliti lebih lanjut, bakteri NDM-1 itu tahan atas carbapenem, yaitu kelompok antibiotik yang sering menjadi andalan terakhir para dokter untuk memberikan perawatan darurat atas pasien yang mengidap kuman yang tahan dengan obat-obatan.
Walsh dan Kumarasamy curiga bahwa kuman itu berasal dari beberapa rumah sakit di India, seperti di Kota Chennai dan Haryana. Namun, kecurigaan itu dibantah oleh pihak medis berwenang di India. "Infeksi demikian bisa terjadi dimana saja di penjuru dunia. Tidak adil bila disebut kuman itu berasal dari India," kata VM Katoch, Ketua Dewan Penelitian Medis India.
Menurut dia, gembar-gembor akan penularan NDM-1 itu merupakan upaya untuk menjatuhkan citra rumah sakit-rumah sakit di India, yang dalam beberapa tahun terakhir menjadi tempat yang atraktif bagi para pasien bedah plastik dari mancanegara.
reverensi: Times of India
Tidak ada komentar:
Posting Komentar